Rupiah Kembali Melemah Rp 13.853 per Dolar AS | AGEN BOLA PIALA EROPA 2016

Rupiah Kembali Melemah Rp 13.853 per Dolar AS



Berita12, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali melemah pada perdagangan Selasa pekan ini. Pelemahan rupiah diakibatkan karena penurunan harga minyak dunia dan juga penurunan cadangan devisa.

AGEN BOLA PIALA EROPA


Selasa, 8 Desember 2015, rupiah dibuka diangka Rp 13.855 per dolar AS. Angka tersebut sudah menguat dibanding dengan penutupan sehari sebelumnya yang berada di angka Rp 13.860 per dolar AS. Namun menjelang siang hari ini, rupiah dijual melemah di angka Rp 13.878 per dolar AS. Dari pagi hingga siang, rupiah diperdagangkan di kisaran Rp 13.817 per dolar AS sampai Rp 13.880 per dolar AS.

AGEN BOLA PIALA EROPA 2016


Sementara Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah diperdagangkan Rp 13.853 per dolar AS. Angka tersebut bergerak melemah jika dibandingkan dengan perdagangan sehari sebelumnya yang berada di level Rp 13.87 per dolar AS.

BANDAR BOLA PIALA EROPA


Senior foreign-exchange strategist Australia dan New Zealand Banking Group Ltd, Singapura, Khoon Goh mengatakan bahwa harga minyak menurun dalam beberapa hari terakhir setelah organisasi negara-negara pengekspor minyak memutuskan untuk tetap mempertahankan produksi.

BANDAR BOLA PIALA EROPA 2016


"Penurunan harga minyak tersebut berdampak pada mata uang negara yang perekonomiannya bertumpu pada komoditas, seperti Indonsea dan Malayasia", ujarnya. Ekonom PT Samuel Sekuritas, Rangga Cipta menjelaskan jika nilai tukar rupiah sebenarnya sempat normal di pembukaan kamarein, namin ditutup melemah bersamaa dengan pelemahan mayoritas mata uang di Asia.

AGEN BOLA TERPERCAYA


"Cadangan Devisa yang terus melemah memperlihatkan masih adanya upaya BI untuk mencegah pelemaha rupiah yang semakin banyak. Namin, saat itu terjadi gejolak di pasar global semakin intenstif," ujar Rangga.

SITUS TARUHAN ONLINE


Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Tirta Segara mengatakan, pertumbuhan cadangan devisa itu dipengaruhi oleh penerimaan devisa antara lain dari penerimaan migas dan penarikan pinjaman pemerintah yang masih cukup untuk memenuhi kebutuhan devisa. Hal tersebut digunakan untuk pembayaran utang luar negeri Pemerintah dan penggunaan devisa untuk stabilitas nilai tukar rupiah.
Previous
Next Post »