Rupiah Kembali Menguat Ke Rp 13.695 per Dolar AS | AGEN BOLA PIALA EROPA 2016

Rupiah Kembali Menguat Ke Rp 13.695 per Dolar AS


Berita12, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak variasai pada perdagangan Selasa pekan ini. Sentimen eksternal mendominasi laju nilai tukar rupiah.

AGEN BOLA PIALA EROPA


Pada Selasa (24-11-2015), rupiah menguat 29 poin menjadi Rp 13.693 per dolar AS dari penutupan perdagangan pekan lalu di level Rp 13.722 per dolar AS. Pada awal sesi, rupiah sempat melemah ke level Rp 13.722 per dolar AS. Namun sepanjang Selasa pagi ini, rupiah bergerak di kisaran Rp 13.688 - Rp 13.740 per dolar AS.

Sedangkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate, rupiah melemah menjadi Rp 13.723 per dolar AS dari posisi 23 November 2015 di Rp 13.696 per dolar AS.

AGEN BOLA PIALA EROPA 2016


Rully Nova, Analis PT Bank Woori Saudara Indonesia mengatakan bahwa secara teknikal rupiah menguat di awal sesi. Namun faktor eksternal menjadi penybebak rupiah terhadap dolar AS.

Rully juga mengatakan, pelaku pasar telah mengantisipasi rilis data perkembangan ekonomi AS pada waktu setempat. Rilis data perkembangan AS tersebut dapat menjadi petunjuk rencana Bank Sentra AS untuk menaikkan suku bunga pada bulan Desember 2015 mendatang.

BANDAR BOLA PIALA EROPA


"Dolar AS sering menguat terhadap mata uang negara berkembang, termasuk Indonesia. Dolar AS menguat terhadapa mata uang negara berkembang karena pernyataan pimpinan Bank Sentral Eropa, Mario Draghi soal stimulus yang cenderung berkembang", ujar Rully.

Soal Reuters, indeks dolar AS berada di posisi 99,66 dan tidak terlalu jauh dari level tertinggi dalam delapan bulan di lever 100. Sementara Euro sedikit berubah menjadi US$ 1,0639. Pertumbuhan nilai mata uang ini dipengaruhi oleh rencana Bank Sentral AS untuk menaikkan suku bunga pada bulan Desember mendatang.

BANDAR BOLA PIALA EROPA 2016


"Sekitar 90% ekonom mengharapkan Bank Sentral AS menaikkan suku bunga pada Desember. Namun, masih ada pelaung dolar AS kembali menguat sebelum pertemuan FOMC", tutup Rully.
Previous
Next Post »